GELORA.CO – Wakil Ketua Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, menantang PDIP untuk memecat Joko Widodo sekaligus anaknya, Gibran Rakabuming Raka.
Tantangan itu disampaikan oleh Teddy Gusnaidi melalui akun X (dulu Twitter), menyusul pernyataan Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDIP, Adian Napitupulu.
Sebelumnya, Adian Napitupulu mengklaim, bahwa Jokowi dan keluarganya telah khianati PDIP, yang tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk perpanjangan masa jabatan sebagai Presiden.
“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui," katanya dalam keterangan resminya, Rabu (25/10).
Menurutnya, ditolaknya permintaan tiga periode Jokowi karena PDI Perjuangan ingin menjaga konstitusi, terkait dengan keselamatan bangsa dan negara.
“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana saja,” pungkasnya.
Adian mengaku tidak antipati dengan Jokowi, namun yang ia sesalkan adalah perubahan Jokowi yang begitu cepat terhadap PDI Perjuangan.
Padahal Partai yang dipimpin Megawati itu telah memberikan segalanya untuk Jokowi dan keluarganya, mulai dari menjadi wali kota dua periode, gubernur Jakarta, presiden dua kali, bahkan kepada anaknya sebagai wali kota Surakarta.
Merespon hal itu, Waketum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi, sebagai salah satu Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo-Gibran angkat bicara.
“Pecat saja Jokowi dan Gibran. Tapi jika masih butuh jangan banyak lagak,” tulis Teddy melalui akun X, Kamis (26/10).
Cuitannya itu merujuk kepada PDI Perjuangan yang ia klaim tidak berani memecat Jokowi karena masih membutuhkan figurnya.
Menurut Teddy Gusnaidi, isu yang dilemparkan oleh Nadian tentang PDIP menolak permintaan Jokowi 3 periode, itu terbantahkan, mengingat yang setuju 3 periode Jokowi justru orang internal PDIP.
“Silakan gunakan mekanisme internal untuk memecat mereka, bukan malah membuat isu 3 periode keinginan Jokowi. Makin lama makin frustasi sehingga jadinya halusinasi, segala cara dihalalkan untuk menjatuhkan Jokowi," ujarnya.
“Yang tidak ada diada-adakan. Kalau dianggap tidak sejalan, keluarkan saja mereka dari partai, ini mudah. Menjadi tidak mudah kalau ternyata yang ingin menjatuhkan Jokowi, ternyata masih butuh suara pendukung Jokowi,” pungkasnya.
Sumber: jawapos